Darah muda darahnya para remaja,yang selalu merasa gagah tak pernah mau mengalah. Itu adalah sepenggal lirik lagu dari bang haji Rhoma irama tentang gambaran anak muda,semangat yang menggebu-gebu rasa penasaran yang tinggi kepercayaan diri yang tinggi. Apa hubungan antara lagu darah muda sama judul blog ini? Ada donk kalo gak ya ga bakal disisipkan dalam tulisan ini.
Seringkali kita jumpai orang-orang dengan perilaku yang membawa kendaraan dengan cara yang agresif bahkan cenderung membahayakan diri sendiri dan orang lain. Kadang kita merasa kesal dengan orang yang mengendarai motor atau mobil dalam kecepatan tinggi tanpa memperdulikan orang lain.
Saya pribadi kadang bertanya-tanya pada knalpot yang berderu (lebay detected),sebenernya apa yang ada didilam kepala orang yang suka kebut-kebutan dijalan raya? Diburu waktu? Diburu oleh DC karna belum lunas mungkin? Merasa gaya karna motornya punya selogan "sekarang didepan" atau mengendari motor yang dipakai oleh juara dunia motoGP sehingga menaikan prestige dari si pengendara? atau yang lain-lain? sungguh? apa itu sebanding dengan apa yang didapat? Coba pikir lagi apa yang didapat dengan kebut-kebutan di jalan raya? ingat dengan tuhan? konyol bukan?
Banyak sekali pertanyaan tentang orang seperti itu dalam benak saya. Rata-rata orang yang seperti itu memiliki usia berkisar 15-35 tahun. Range usia tersebut merupakan usia berkembang dan produktif. Pada masa berkembang yaitu usia 15-19 tahun peran orang orang tua untuk membentuk mental anak sangatlah penting,karna ini yang akan menentukan hasil pada usia produktif mereka nanti. pada masa ini anak dengan usia dibawah 17 tahun harus mendapat pendampingan dari orang tua agar menciptakan mental anak dengan baik,selain itu juga hubungan antara anak dan orang tua jadi terjalin dengan lebih harmonis. Karena pada saat ini lah anak dengan usia 15-17 tahun mempunya hasrat gairah ingin tau yang menggebu-gebu hasrat ini mencoba sesuatu yang baru.
tingkat kecelakaan lalulintas dijalan raya didominasi oleh kendaraan roda 2 dan yang menjadi korbannya adalah rentang usia 15-35 tahun dimana itu adalah usia berkembang dan masa produktif. lalu apakah yang bisa dilakukan untuk mengurangi dan menekan tingkat kecelakaan alulintas dijalan? sejauh ini sejumlah lembaga instansi terkait sudah melakukan pembaruan dan pengetatan tentang syarat berkendara dan berlalu lintas sudah dibuat dan d atur sedemikian rupa. Tapi ada 1 hal yang harus diingat adalah,peraturan yang dibuat oleh UU adalah batas atau margin atau kaidah-kaidah yang arus dilaksanakan atau disebut program. Tapi manusia bukan bukan root atau komputer yang bisa berjalan dengan program batasan aturan atau iktan semata,bahwa manusia memiliki emosional. Jadi berkendara dijalan raya bukan semata tentang kelengkapan kepandaian sipengemudi,tapi juga sii emosional dan mental yang harus dibentuk.
Ketika membuat SIM kita hanya di tuntut untuk melewati fase pengetahuan dan kemampuan tapi kita melewati fase yang sangat penting yaitu,tes kejiwaan. Dibeberapa negara Ex Singapura dan Malaysia sudah menerapkan tes mental dalam syarat pembuatan SIM. ini bertujuan untuk menekan angka kecelakaan atau pelanggaran yang disebabkan atau dilakukan oleh pengendara berdasarkan hasil tes emosionalnya.
Contoh nyata yang ada disekitar kita adalah,kita tahu bahwa ketika lampu lalu lintas merah maka kita harus berhenti di belakang garis stop dan sebelum zebra cross kenapa kita harus berhenti digaris stop kita tahu fungsi zebra cross buat apa,tentu karna kita bisa baca berpendidikan saya yakin semua tahu akan hal itu.
contoh yang tertib |
tapi itu semua dapat terjadi jika ada petugas yang berjaga mengawasi TL,jika tidak maka jangan harap ketertiban bisa terjadi atau malah jadi tambah ruwet. lalu apakah test dari pembuatan SIM itu benar-benar dijalankan oleh pengendara? padahal dalam proses pembuatan SIM ada pertanyaan yang menyebutkan tentang berbagai marka jalan. taukah tentang marka jalan atau rambu-rambu lalu lintas.
contoh pelanggran lalulintas |
Banyak hal yang harus kita benahi banyak pertanyaan dalam diri saya ini tentang mereka,saya punya jawaban tapi tidak akan ada yang mendengarkan.para korban yang mngalami kecelakaan itu usia 15-35 tahun. Masa untuk tumbuh kembang dan masa produktif yang bisa kita manfaatkan. Sangat disayangkan untuk mati konyol dalam usia produktif padahal masih banyak hal masih bisa kita gali banyak tempat untu kita datangi dan banyak hal untuk kita lakukan. apalagi untuk yang masih dalam masa perkembangan.
mungkin sebagian juga belum tau tentang yellow box junction (YBJ),garis kotak berwarna kutik di perempatan yang lalulintasnya masif.
yellow box junction |
hopefully banyak sekali tulisan yang ingin saya sampaikan tentang hal ini tapi akan menjadi terlalu panjanguntuk di tulis dalam 1 roll,harapannya adalah semua pihak yang terlibat baik individu atau instasi terkait dengan lalulintas jalan raya harus dengan sendirinya sadar bahwa pengetahuan dan kamampuan saja tidak cukup tanpa melaksanakannya.
enjoy your driving and keep save on the road taati semua rambu keselamatan milik kita bersama!.